Sunday, December 6, 2009
sadar ku tak bisa gapai mu
sadar ku tak bisa miliki mu
sadarku bukan siapa-siapa
peduli apa kau akan ku
senyummu bahagiakanku
tangismu luka hatiku
senangmu senangku
sedihmu sedihku
namun ini akan berubah..,
bahagiamu jadikan tangisku
tangis kecewa, luka mendalam
dan ku relakanmu
berusaha bahagiakanmu
mesti hati ini teriris mendun
sadar ku tak bisa miliki mu
sadarku bukan siapa-siapa
peduli apa kau akan ku
senyummu bahagiakanku
tangismu luka hatiku
senangmu senangku
sedihmu sedihku
namun ini akan berubah..,
bahagiamu jadikan tangisku
tangis kecewa, luka mendalam
dan ku relakanmu
berusaha bahagiakanmu
mesti hati ini teriris mendun
kelam,,
hanya bisa menatap
menatap bahagiamu.....
menatap bahagiamu.....
Sebenarnya puisi ini g ada hubungannnya dengan judulnya "penjual jamu gendong". puisi ini bertemakan cinta, bahwa cinta tidak harus memiliki. Bukan bertepuk sebelah tangan, yang ini beda ceritanya. Bisa di lihat dan di pahami dari isi syairnya. Berawal dari tugas sekolah membuat puisi dan cerpen CINTA, aku belajar dari pengalaman orang-orang di sekitar tentang kisah percintaan mereka yang identik dengan pacaran. Walaupun arti cinta itu sendiri luas, gag harus dengan pacar.
kenapa Penjual Jamu Gendong?. Sebenarnya judul puisi ini bukan penjual jamu gendong. "tidak usah di sebutkan judul sebelumnya, karena saya lupa.. hehee". Tapi karena ada salah satu teman yang berkomentar dengan puisi yang saya buat "mbak jamu mbak?". Dan jujur itu OOT ( Out Of Topic ) tapi hal itu sangat berkesan bagiku, membuatku tertawa bila membaca comment dari cowok itu "kebetulan orangnya cowok". Yasudah pada akhirnya q ganti judul puisi ini dengan "Penjual Jamu Gendong", supaya aku selalu ingat dia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment